Rabu, 30 Mei 2012

DRAMA KOREA


Acara televisi itu sudah lama dinantinya. Ya, sejak dua jam semenjak ia menginjakkan kaki di rumah. Gadis berumur dua puluhan itu tak lepas memandang kearah layar kaca di depannya. Inilah yang dinantinya. Tayangan tengah hari, ketika mentari berada di atas kepala. Durasinya tak tangung-tanggung satu setengah jam cukup menghibur hati. Lalu disambung tayangan bergenre sama dengan durasi yg sama pula. 

Tokoh yang ditampilkan cukup mempesona. Entah pria atau wanita tampak rupawan dengan gaya menawan hati, membuat orang yang memandangnya takjub. Mata berbinar tak lekang menatap tiap adegan yang bergulir dari tayangan itu. 

Ketika adegan itu silih berganti dengan wajah lain berdurasi lima menit yang menampilkan promosi suatu produk, muramlah yang melanda. Desah kesal meluncur. Kenapa iklan harus selama itu sih? gumaman kesal dalam hati terkadang tak sengaja terlontar. 

Saat tayangan kembali berganti menampilkan sosok-sosok orang asing bermata sipit, binar mata itu kembali bersinar penuh kekaguman. 'Autis' melanda sang pemilik mata berbinar itu. Ia bergelut dalam dunianya sendiri. Mungkin juga terlalu terkonsentrasi pada apa yang ditontonnya. Suara lengkingan memanggil seolah tak mampu menyadarkannya. 

"Hani, ayo bantu Ibu!" Dari arah dapus seorang wanita paruh baya memanggil. Tak ada balasan yg pasti. Ucapan itu pun kembali diulang beberapa kali sampai membuat sang paruh baya kesal dan melangkah mendekat. "HANI...!" Bentakan tepat di telinga menyentak pemilik mata berbinar, mengalihkan sejenak dari layar kaca. "Apa, Bu?" ujar santai tanpa dosa terucap. 

"Bantu Ibu di dapur," geram sang ibu. 

"Tunggu sebentar, Bu. Masih seru ini. Nanti kalau iklan atau filmnya selesai saja." Keegoisanlah yang menjawab. Kontan membuat amarah makin memuncak. Dan Klik. Satu langkah membuat layar kaca meredum meninggalkan tampilan gelap. 

"Sudah bantu Ibu! Nonton drama korea tiap hari sampai lupa waktu!" omel sang Ibu seraya berbalik kembali ke dapur. Sang anak hanya mampu mendesah kecewa menuruti perintah ibunya dengan keterpaksaan.



Semarang, 30052012

Tidak ada komentar: