Rabu, 30 Mei 2012

Kau adalah Sampah di Hidupku...


Rasa ini bukan mainan..
Aku bersungguh-sungguh dan akan aku ingat selalu..
Kau pernah menorehkan berbagai luka padaku..
Amarah, benci, iri bahkan rindu...

Merindumu selalu melelehkan butir kristal di pelupuk mataku
Siksaan jiwa...
Kau harusnya menjadi tameng untukku..
kau harusnya mampu memberikan sandaran itu ketika aku rapuh..
Tapi semua hanya angan..
jiwamu itu telah terkubur mati seiring berjalannya waktu..
kau yang telah membunuhnya..
harusnya ragamu pun ikut terkubur...

kau buta..
kau digelapkan oleh keegoisan dan ketidakdewasaanmu..
"Tolol!" Satu kata yang slalu kugerutukan dalam hati untukmu..
Sumpah serapah tak lupa kudendangkan meski itu kucoba untuk menahan dan hanya mampu tersendat di tenggorokanku.
"Matilah kau dalam neraka duniamu!"
aku tak akan peduli..
Meneteskan air mata pun tidak..
aku akan tersenyum lebar melihatmu terbujur kaku dalam pembaringan tanah yang gelap..

Kejamkah aku?
Bagaimana dengan dirimu?
Kau tak pernah memikirkanmu..
kau hanya melihat bunga dalam taman hidupku..
Mengapa kau tidak melihat pula sekujur tubuhku yg penuh luka ini..
Darahku mengucur deras..

Kau mendapatkan semuanya..
Vasilitas, kebebasan bahkan kebanggaan dari mereka..
Sedangkan aku? Lihatlah aku!
Aku penuh darah untuk mendapatkan itu semua..
Mereka memandangku dengan sebelah mata..
dan untuk mendapatkan kebanggaan aku harus mengucurkan keringat darah..
Yach..lagi-lagi darah..
Kakiku sering kali tertusuk kerikil tajam..
Tubuhku sering tergores duri-duri beracun..
mentah-mentah kumakan semua cercaan orang..
Cahaya gemilang yang kuraih dianggap semu..
dan ketika gelap menyelimutiku lagi..cercaan dan hinaan menimpaku..
Iri? Yach aku memang iri padamu!
Tapi aku tidak sepertimu..
rasa ini membuatku terus merangkak naik..
meski kadang aku merasa lelah dan ingin mengakhirinya..

Kau yang membuatku tersudut dalam gelap..
kau pula yang telah menuliskan kesalahan di telapak tanganku sejak aku mulai menatap dunia..
tak pernah ada pola pikir dan tindakanku yang dianggap benar..
Semua salah!

Aku memberimu kebaikan meski kau selalu menusukkan duri tajam untukku.
Tapi kini itu tak lagi berlaku...
Jika membunuh adalah perilaku malaikat
maka dengan senang hati akan aku tusukkan pisau yang kupegang saat ini
tepat di jantungmu!
Aku tak akan menyiksamu
kau akan langsung mati karena ini..
mana mungkin aku tega menyiksamu!

Kau yang tega! kau yang busuk! kaulah yang sampah!
"Matilah kau dalam neraka duniamu!"
dan aku tak akan peduli....

Tidak ada komentar: