Rabu, 30 Mei 2012

KEMUNING


Gadis berkulit gelap penyuka buku. Ia menatap dunia dari balik kaca mata beningnya. Sudah puluhan buku ia tuntas baca. Berdiam diri di dalam ruang dengan rak-rak berjajar penuh buku-buku tebal. Tak pernah bosan baginya berada di dalam ruang itu. Baginya buku adalah teman. 

Ya, Ning --panggilan untuk gadis itu-- memang tak punya teman. Mereka memandang Ning dg tatap tak suka, jijik dan aneh. Ning terlihat normal, badannya utuh tanpa cacat. Hanya kebiasaan ajaibnya yang dipandang tak wajar bagi sebagian orang. 

Ning berjalan dengan kepala tertunduk melewati orang-orang di sekitarnya. Ia suka berpendek kata dalam berucap. Bahkan hampir jarang mengucap kata. Berkumpul bersama teman pun hampir tak pernah. Dunianya ada dalam buku yg digelutinya. Ning, gadis kutu buku. Cercaan itu selalu ia dengar. Namun, Ning tak pernah terluka akan itu. Ning menganggapnya sebagai pujian. Toh, pada kenyataannya ia memang seorang kutu buku. Dan tak ada salahnya label kutu buku melekat di dirinya. 

Buku adalah jendela dunia, begitulah yg pernah ia dengar dari iklan di televisi. Dan karena buku jugalah yang membuat Ning selalu meraih prestasi gemilang di sekolah. Ning tetap bangga akan dirinya. 


30052012/Semarang

Tidak ada komentar: