Selasa, 29 Mei 2012

Kepahitan Masa Lalu


Aku sudah melupakannya dan tak ingin mengingatnya. Tapi terkadang mereka masih saja menyebut kepahitan itu dengan tawa. Apa itu lucu? Ya, akhirnya aku hanya dapat menikmati kepahitan itu sebagai sebuah lelucon. Seperti cara mereka mengingatkanku akan hal itu.

Tak ada yang menyenangkan dari kepahitan. Torehan luka masa lalu yang masih berbekas. Bahkan aku sempat membenci pelakunya. Namun, tak ada gunanya kebencian itu terus kusimpan, hanya membuat lukaku semakin memborok dan berakhir busuk. Aku tak menginginkan itu. Tak ada gunanya menyimpan borok. Biarlah borok itu dia yang menyimpannya. Toh, karma itu masih ada. Aku yakin akan hal itu, dia menyakiti orang lain dan akhirnya dia juga akan mendapat balasan -- mendapat sakit yang sama atau bahkan lebih pedih dari sebelumnya. Pasti itu akan terjadi padanya. Aku yakin akan hal itu.

Lama kepahitan itu kusimpan, hingga kata ikhlas tertanam dalam sanubari. Tak ada salahnya mencoba ikhlas. Suatu ilmu yang terkadang masih sulit untuk ditanamkan pada manusia zaman kebobrokan seperti sekarang ini. Aku akan mencobanya, dan yakin pasti bisa. Yang pernah kudengar, memaafkan itu lebih baik dari pada meminta maaf. Rosulullah SAW saja mampu memaafkan orang-orang yang berbuat jahat pada beliau, mengama aku sebagai umatnya tak bisa melakukan itu? Aku pasti bisa.

Dan kini, setelah dua tahun berlalu begitu saja... kepahitan itu sirna. Yang aku ingat hanya pelajaran berharga akan hal itu. Pelajaran dan pengalaman yang menjadikan aku lebih dewasa dan mampu mengambil keputusan dengan baik, terlebih keputusan tentang hati. Tak mau salah berbuat lagi. Tak boleh terjurumus pada lubang yang sama.

Jalanku masih panjang membentang di depan sana. Aku tak akan menengok atau berbalik kebelakang. Semua itu sudah kulewati, jadi tak perlulah aku berbalik pada jalan kepahitan itu. Yang perlu kulakukan adalah memandang lurus ke depan jalanku selanjutnya. Harus lebih maju dan lebih baik dari sebelumnya. Percaya akan terbitnya cahaya yang lebih terang dari sebelumnya. Pasti akan ada cahaya yang lebih terang yang mampu menyinari jalanku dengan lebih baik lagi. Yakin dan tidak putus asa. Terus maju menggapai mimpi. Semangat!

Semarang/29052012

Tidak ada komentar: